Tampilkan postingan dengan label It Security. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label It Security. Tampilkan semua postingan

Apa Hubungan Crypter dengan FUD?


Sebelumnya kita sudah membahas Apa itu FUD. Nah pada kali ini mimin akan melanjutkan pembahasan Apa Hubungan Crypte dengan FUD? Simak baik-baik ya ....

Dalam dunia keamanan digital, penggunaan crypter dan FUD (Fully Undetectable) telah menjadi salah satu teknik yang paling banyak digunakan oleh para penyerang untuk menghindari deteksi oleh program antivirus dan mengeksekusi tindakan berbahaya pada sistem korban. Namun, meskipun keduanya sering digunakan bersama-sama, ada perbedaan signifikan antara kedua teknik ini.

Crypter adalah software yang digunakan untuk mengenkripsi atau mengepak program atau file sehingga tidak dapat dideteksi oleh program antivirus. Sementara itu, FUD adalah teknik yang digunakan untuk membuat malware tidak terdeteksi oleh program antivirus.

Crypter dan FUD adalah teknik yang berbeda dalam dunia keamanan digital. Crypter digunakan untuk mengenkripsi atau mengepak program atau file sehingga tidak dapat dideteksi oleh program antivirus, sedangkan FUD digunakan untuk membuat malware tidak terdeteksi oleh program antivirus.

Penggunaan kedua teknik ini bersama-sama dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap deteksi oleh program antivirus, dan membuat malware sulit dideteksi oleh pengguna komputer.

Dengan memahami cara kerja crypter dan FUD, Anda dapat meningkatkan keamanan komputer Anda dan melindungi diri dari ancaman keamanan yang mungkin timbul.

Apa itu FUD?


Dalam dunia keamanan digital, payload FUD telah menjadi salah satu teknik yang paling banyak digunakan oleh para pengembang malware untuk menyebarkan dan melaksanakan tindakan berbahaya pada sistem korban. Teknik ini digunakan untuk menghindari deteksi oleh program antivirus dan menghindari pemblokiran dari software keamanan.

Pengertian FUD

Payload FUD atau Fully Undetectable Payload merupakan sebuah payload yang dirancang untuk menghindari deteksi dari antivirus atau software keamanan lainnya. Payload FUD sering digunakan oleh para hacker untuk menyerang sistem target tanpa terdeteksi oleh software keamanan yang ada.

Payload FUD biasanya dikembangkan dengan teknik obfuscation, yaitu cara menyembunyikan kode asli dari payload agar tidak terdeteksi oleh antivirus. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mengacak kode asli, mengubah struktur kode, atau menyembunyikan kode di dalam file yang terlihat tidak berbahaya.

Namun, penggunaan payload FUD tidak selalu digunakan untuk aktivitas ilegal. Beberapa organisasi keamanan siber juga menggunakan payload FUD untuk melakukan penetration testing pada sistem mereka sendiri. Dalam hal ini, payload FUD digunakan untuk mengetahui seberapa efektif sistem keamanan yang sudah diterapkan.

Namun, kita harus tetap berhati-hati dalam penggunaan payload FUD karena bisa jadi kegiatan tersebut melanggar hukum dan etika. Oleh karena itu, kita harus menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.

Dalam penggunaan teknologi, kita harus memperhatikan etika dan keamanannya. Payload FUD dapat berguna untuk melakukan penetrasi testing, namun penggunaannya harus dijaga agar tidak melanggar hukum dan mengancam keamanan sistem orang lain. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk lebih memahami tentang payload FUD.

Cara Kerja FUD

FUD (Fully Undetectable) adalah teknik yang digunakan oleh pengembang malware untuk membuat malware mereka tidak terdeteksi oleh program keamanan atau antivirus. Saat digunakan pada Windows, payload FUD biasanya bekerja dengan cara mengelabui program antivirus dengan mengenkripsi payload atau menggunakan teknik obfuscation untuk menyembunyikan kode berbahaya.

Biasanya, payload FUD akan memanfaatkan celah atau kerentanan pada sistem operasi Windows untuk menyebar atau melakukan tindakan berbahaya pada komputer korban. Setelah memasuki sistem korban, payload FUD akan berusaha menghindari deteksi oleh program antivirus dengan cara mengelabui program tersebut.

Beberapa cara yang digunakan oleh payload FUD untuk mengelabui program antivirus di Windows antara lain:

  1. Menggunakan teknik enkripsi: Payload FUD akan mengenkripsi dirinya sendiri agar tidak dapat terdeteksi oleh program antivirus yang memindai file atau memori. Enkripsi ini dapat dilakukan menggunakan algoritma yang kompleks dan sulit untuk didekripsi.
  2. Menggunakan teknik obfuscation: Payload FUD akan menggunakan teknik obfuscation untuk menyembunyikan kode berbahaya dari program antivirus. Teknik ini melibatkan penggunaan teknik seperti encoding, kompresi, atau deobfuscation yang membuat kode berbahaya lebih sulit untuk dikenali.
  3. Menggunakan teknik anti-debugging: Payload FUD akan menggunakan teknik anti-debugging untuk menghindari program antivirus yang mencoba menganalisis kode berbahaya. Teknik ini melibatkan penggunaan kode yang dirancang khusus untuk menghentikan program debugging atau analisis pada saat runtime.
  4. Payload FUD biasanya dirancang untuk menjalankan aksi yang berbahaya pada sistem korban, seperti mencuri data atau menginstal malware tambahan. Untuk menghindari serangan yang menggunakan payload FUD, sangat penting untuk selalu menggunakan software keamanan yang terpercaya dan melakukan pembaruan sistem secara teratur.

Cara Mengatasi FUD

Untuk menghindari serangan menggunakan payload FUD, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  1. Update sistem keamanan secara teratur: Pastikan sistem keamanan yang digunakan selalu terupdate dengan versi terbaru. Ini akan membantu sistem keamanan untuk mengenali dan melawan serangan yang menggunakan teknik baru.
  2. Instal software keamanan yang berkualitas: Pilih software keamanan yang berkualitas dan dapat diandalkan. Pastikan software tersebut dapat mendeteksi serangan yang menggunakan teknik obfuscation atau FUD.
  3. Kurangi penggunaan software atau aplikasi yang tidak dikenal: Hindari menginstal software atau aplikasi yang tidak dikenal atau tidak terpercaya. Software atau aplikasi tersebut dapat menyimpan payload FUD atau malware yang akan merusak sistem.
  4. Tingkatkan kesadaran pengguna: Edukasi pengguna tentang ancaman keamanan dan cara-cara menghindarinya. Hal ini dapat membantu pengguna untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan sistem dan aplikasi yang digunakan.
  5. Gunakan teknologi keamanan tambahan: Ada beberapa teknologi keamanan tambahan yang dapat membantu untuk menghindari serangan yang menggunakan payload FUD, seperti VPN, firewall, atau anti-malware.

Namun, cara terbaik untuk menghindari serangan yang menggunakan payload FUD adalah dengan tetap waspada dan berhati-hati dalam menggunakan sistem dan aplikasi. Jangan membuka email atau file yang mencurigakan, dan pastikan selalu melakukan backup data secara teratur.

Payload FUD merupakan teknik yang sangat berbahaya dalam dunia keamanan digital. Selalu ingat untuk menjaga keamanan komputer Anda dengan menginstal software keamanan yang terpercaya dan melakukan pembaruan sistem secara rutin. Selain itu, selalu berhati-hati dan teliti sebelum membuka email atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal untuk menghindari serangan yang menggunakan teknik FUD. Dengan mengikuti langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda dapat melindungi diri Anda dari ancaman keamanan yang menggunakan teknik FUD.

Apa Itu Virus Ransomeware?

Apa Itu Virus Ransomeware?
Asyik Browsing - Sebelumnya pasti temen-temen bertanya - tanya apa sih Ransomware itu dan apakah dia tergolong virus juga ...? Kalau kalian pengen tau bagaimana komputer bisa terkena virus Ransomeware, silahkan simak baik-baik ya?
Cekidot….
Perlu diingat, informasi yang saya akan beritahu ini adalah sekedar informasi.
Bagaimana cara penyebarannya?
Bagaimana LOGIKA Pembuatan Ransomwarenya dan kenapa dia tidak bisa terdetect virus oleh anti virus bahkan firewall temen-temen?
Virus ransomware, virus ini sudah membuat heboh di beberapa negara dan juga sangat berbahaya. Sebenarnya apa sih virus ransomware itu? Virus ransomware adalah tipe malware yang mencegah atau membatasi pengguna dalam mengakses PC nya.
Malware ini memaksa targetnya untuk membayar ransom atau tebusan yang dibayar melalui online untuk membuka akses agar PC nya bisa digunakan kembali.
Beberapa tipe ransomware bisa meng-encrypt file (biasa disebut Cryptolocker) sehingga datanya tidak akan bisa dibuka meskipun dengan cara apapun kecuali dengan membayar tebusan tersebut.
Harga tebusannya pun bervariasi, dari 24 USD sampai lebih dari 600 USD, atau bisa juga dengan mata uang bitcoin.
Namun jika target sudah membayar tebusan tersebut, belum menjamin bahwa pembuat virus tersebut akan memberikan kuncinya.
Para pengguna PC bisa terserang virus ini dengan berbagai cara.
Ransomware dapat didownload tanpa sepengetahuan penggunanya dengan mengunjungi situs-situs berbahaya atau secara fisik.
Virus ini juga dapat dikirimkan oleh virus lainnya yang sudah menginfeksi PC tersebut. Ada juga yang dikirimkan lewat lampiran e-mail.
Ketika komputer/leppi temen" terhubung jaringan public, misal LAN, WAN, MAN, WIFI, dan di dalam satu jaringan itu ada satu orang yg terkena/terserang ransomware nya secara perlahan [ dalam hitungan menit bahkan detik ]
komputer/leppi temen" juga bakalan kena..?
kok bisa...? bisa lah asal tau logika pemogrammannya ajah.
Setelah dieksekusi di PC target, ransomware dapat melakukan :
1. Mengunci layar komputer,
2. Menghentikan aplikasi tertentu (misalnya antivirus atau browser),
3. Mencegah Anda mengakses OS, dan
4. Mengenkripsi file yang sudah ditentukan dengan password. Ada beberapa skenario dari tiap-tiap ransomware,
Ransomware akan menunjukkan gambar fullscreen atau pemberitahuan yang mencegah korban dari menggunakan PC mereka.
Di dalam pemberitahuan tersebut juga dituliskan bagaimana cara membayar uang tebusan. Ada juga ransomware yang mengunci file seperti dokumen, spreadsheet, dan file penting lainnya.
Ransomware dikategorikan sebagai "scareware" karena memaksa pengguna untuk membayar tebusan dengan cara menakut-nakuti mereka.
Hal ini mirip dengan FAKEAV yaitu malware yang menggunakan cara berbeda, jika ransomware mengenkripsi dan mengunci file, FAKEAV membujuk penggunanya untuk membeli software antivirus mereka dengan menunjukan hasil scan virus palsu. Ransomware berkembang menjadi Cryptolocker
Pada tahun 2013 pernah terlihat sebuah ransomware tipe baru. Ransomware ini dibuat untuk mengencrypt file-file dan tidak lagi bertujuan mengunci sistem.
Jenis ransomware baru ini dijuluki sebagai "cryptolocker" karena sifatnya yang baru. Cryptolocker mirip seperti ransomware tipe-tipe sebelumnya,
mereka memaksa pengguna untuk membayar, tetapi kali ini mereka mengenkripsi file di komputer korban.
Meskipun di pemberitahuan cryptolocker dituliskan bahwa di cryptolocker memakai "RSA-2048" untuk mengenkripsi file, tetapi menurut analisis sebuah perusahaan dibidang security
mereka mengatakan bahwa cryptolocker memakai enkripsi AES + RSA.
RSA merupakan kunci asimetris, artinya RSA memakai dua kunci.
Kunci pertama digunakan untuk mengenkripsi data dan kunci lainnya digunakan untuk mendekripsi data.
Salah satu kunci yang tersedia untuk pihak luar disebut public key, sedangkan yang lainnya disimpan oleh pengguna dan disebut dengan private key.
AES menggunakan kunci simetris, artinya kunci yang digunakan untuk mengenkripsi sama dengan kunci yang dipakai untuk mendekripsi.
Ransomware menggunakan kunci AES untuk mengenkripsi file. Kunci untuk mendekripsi AES tersebut sudah tertulis di file yang dienkripsi oleh ransomware. Tetapi kunci AES tersebut sudah dienkripsi lagi dengan RSA public key, artinya untuk mendekripsi file tersebut kita harus mengetahui private key nya terlebih dahulu.
Sayangnya, private key tidak dapat diketahui dengan mudah, bahkan hampir tidak mungkin untuk memecahkannya.
Sekitar akhir tahun 2013, tipe baru cryptolocker mulai menyebar. Tipe ini dinamakan dengan WORM_CRILOCK.A, dapat menyebar melalui removable drive seperti flashdisk, tipe ini juga bisa disebut dengan CRILOCK. Ini berarti malware tersebut dapat menyebar dengan mudah dibandingkan varian ransomware lainnya.
Pertanyaan yang sering ditanyakan :
# Saya tidak dapat mengakses PC dan file-file saya. Bisakah saya membayar dan mengambil kembali akses komputer saya?
Jawaban :
Banyak pihak yang tidak merekomendasikan untuk membayar. Tidak ada jaminan bahwa membayar uang tebusan akan memberikan akses ke file temen-temen lagi.
Membayar tebusan juga bisa membuat Anda ditarget oleh lebih banyak malware.
# Bagaimana cara melindungi komputer terhadap ransomware?
Jawaban :
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi komputer terhadap ransomware, seperti
1. Menginstall dan menggunakan antivirus yang selalu update.
2. Pastikan semua software Anda sudah up-to-date.
3. Hindari mengklik link yang mencurigakan atau membuka lampiran e-mail dari orang yang tidak Anda kenal sama sekali.
4. Pasang pop-up blocker di browser Anda.
5. Backup file-file penting Anda secara teratur.
Untuk membackup, anda bisa mengandalkan penyimpanan cloud untuk menyimpannya. Dengan menyimpan di cloud, data Anda akan lebih aman dibandingkan membuat file backup di PC sendiri. Layanan cloud yang bisa Anda pakai antara lain seperti OneDrive, ataupun file hosting yang ada di internet. Reference By : Dayat eMJe